Alhamdulillah, numero uno at Short Story Compettion's Sm@rtivity

Selasa, 02 Maret 2010 3 komentar
Alhamdulillah, puji syukur aku haturkan kepada Allah swt dan junjungan kita nabi agung Muhammad saw atas rahmat dan hidayahnya sehingga aku masih bisa menulis di blog ini. Yup, sesuai title yang ada kali ini aku pengen menceritakan apa yang beberapa minggu ini aku rasakan. Artikel ini aku dedikasikan untuk cintaku Allah swt dan kekasihku Muhammad saw, serta sahabat-sahabat beliau, keluargaku, orang terdekatku, dan teman-temanku tersayang.

Minggu, 21 Februari 2010
Sengaja aku bangun pagi, hari itu. Ada plan yang harus kulakukan hari itu. Yup, mendatangi acara Sm@rtivity di Taman Budaya Yogyakarta. Akan ada pengumuman lomba One Day Out ( ODO ) di sana. Kebetulan hari itu puncak acara dari serangkaian acara sejak beberapa bulan lalu, Desember. Aku berangkat dari rumah jam 08:15. Aku nunggu Ardi, secara dia yang mau nganterin aku ke sana. He was promise to me. Lalu aku berangkat, sampai di sana sekitar jam 09:00. Beli tiket masuk Rp 7500, khusus untuk peserta lomba –free-. Karena aku adalah salah satu peserta lomba, maka aku nggak perlu bayar. Hanya Ardi aja yang harus bayar, nggak nyangka Ma’il langsung ngasih Rp 7500 ke Ardi. Dalam hati, “Tumben, baik bener Ma’il. Dia yang mbayarin Ardi ne? Seharusnya kan aku… Hoho.” Aku bingung.
Berhubung tempat akhwat dan ikhwan dipisah, maka aku pun menuju ke tempat dua orang temenku ( Ami ma Elli –mereka yang diajak Ma’il- ). Aku asal cari mereka. Eh, nggak tauknya malah ketemu ma cewek yang waktu pendaftaran minggu kemaren. Akhirnya aku kenalan dengan dia, namanya Yufi, dia dari SMAN 1 Yogyakarta kelas 10. Berkerudung, berkacamata, dan pendiem. Yup, kesan pertama yang aku dapet. Tapi, selanjutnya kita cukup akrab. Aku berhasil ketemu Ami ma Elli, tapi sayang mereka nggak begitu ramah menyambutku. Hanya sapaan biasa yang terkesan ‘bodo amat’. Well, aku lebih banyak ngobrol ma Yufi. Kerennya ne anak, dia ikut ekskul robotic di sekolahnya lho! Haha. Pas lagi ngomong dia selalu menyunggingkan senyumnya. Setidaknya aku tahu dia cukup menghargai perkenalanku walaupun mungkin dalam hatinya dia bilang, ‘Ih, ne cewek sok akrab!’ Haha. Astaghfirullah, semoga aja enggak. Dia baik kok.

Kami masuk ke dalam hall, duduk di bagian peserta –rada gelap tempatnya- dan jauh di sana dengan samar kulihat sohib-sohibku sudah duduk. First performing from VertiZone, I just can say ‘Rap-RnB accapela, that was awesome!’ Aku langsung terpana. Dua buah lagu dibawakan sebagai opening. Kemudian sang presenter muncul dengan penampilan yang seru –pake video segala, gitulah pokoke-, Fredo dan Nurus. Acara berlanjut, sambutan-sambutan dan penampilan nasyid accapela yang asyik. Ada satu grup nasyid dari kelompok tunanetra yang ikut memeriahkan. Secara fisik, kita lebih unggul karena kita punya mata yang sempurna –walaupun minus tapi masih bisa baca dengan baik kok- nah, mereka ada kekurangan di mata. Tapi nggak nyangka, suaranya ngalahin kita yang punya mata sempurna. Subhanallah… Allah memberikan segala sesuatunya dengan adil. Bukan begitu kawan????


Setelah itu pembacaan finalis lomba, ada banyak lomba yang digelar. Aku ngikut yang lomba cerpen. Tema cerpennya adalah ‘Muslim Kreatif, Muslim Inspiratif'. Yup, pembacaan lomba desain kaos distro kemudian diselingi nasyid lagi, begitu seterusnya. Hingga sampailah pada pembacaan finalis lomba cerpen. Adapun peserta yang dipanggil pertama kali adalah seorang cewek dari SMA mana aku lupa, diikuti nama Shidiq Nur W –temenku yang ikut juga-, dan yang terakhir Anjar Romadhona –itu aku-. Hwa… Nggak nyangka! Aku kaget, antara seneng dan nggak percaya. Aku jadi pemenang pertama. Asal tauk aja, sebelumnya pas cerita ke Yufi aku bilang ke dia nek cerpen yang kubuat nggak begitu bagus. Eh, sekarang ‘Kenapa Harus Cowok?’ -judul cerpenku- malah jadi finalis. Aku maju ke panggung, gugup, malu, silau –kesorot lampu sih!-, pokoke ketok ndeso –ahahaha-. Dapet piala, ma uang Rp _00.000, piagamnya nyusul. Alhamdulillah… Seneng banged! Tauk ndak jurinya dari mana aja, salah satunya dari FLP lho! Waah…pokoke aku seneng de! Setidaknya karyaku layak dibaca dan bisa dinilai bagus ma jurinya. Kata beliau, ‘Alurnya udah bagus, apalagi makna yang disampaikan. Pokoknya tetep semangat!’ Aku tersenyum dengan yakin, mengangguk pasti. I love this moment! Turun dari panggung aku masih deg-degan, nggak karuan, pengen buru-buru bilang ke orang rumah nek Minggu ini aku nggak sia-sia maen keluar. Nggak lupa, sebelum berangkat aku sholat dhuha dulu. Aku berdoa, “Ya Allah, semoga cerpenku menang!” Well, request was granted by Allah. Alhamdulillah…


There were some stories behind my victory. You should know that! Hoho. First, aku bisa ikut cerpen ini karena Shid kasih info ke aku. You know lah, nek Shid suka cari info tentang lomba-lomba semacam ini. Aku ditawarin, terus di kampus Stembayo ( my beloved school ) ada poster event ODO dari Sm@rtivity ini. Akhirnya aku setuju ikut, bersama Shid, Mail, Gangsar, dan Jay-Z kita pun mengemis dana pada Bu Habibah. Dengan langkah nggak tauk malu kami berlima menghadap Bu Habibah setelah pelajaran agama ( PAI ). Well, belum ada respon positif. Rada nggonduk juga kita, tapi Gangsar dan Mail nggak menyerah. They strive for our competition’s financing. Yup, lomba ini pake registrasi peserta dengan biaya pendaftaran yang berbeda-beda. Aku dan Shid ikut lomba cerpen harus bayar tiap cerpen Rp 15000. Mail ma Jay-Z jadi satu tim ikut lomba film, bayarnya Rp 75000. Sedangkan Gangsar ikut lomba desain distro dengan biaya pendaftaran Rp 25000. Akhirnya, hari Rabu kala itu kita belum dapet kepastian. Sembari nunggu, kita semua mulai mengerjakan lomba masing-masing.
Sabtu sore, 13 Februari 2010. Dengan motor milik Jay-Z aku melesat menuju Masjid Syuhada, aku membonceng Jay-Z. Mail dan Shid melaju dengan motor dek Ambar ( adek kelas ). Kurang lebih jam setengah empat kita sampai di sana. Nunggu panitia registrasi bentar. Seorang mbak-mbak berkerudung dateng, yup ini penanggungjawab lomba cerpennya. Kami disuruh nulis identitas kami sebagai peserta lomba di secarik kertas. Nama, asal sekolah, nomer handphone, alamat e-mail/Facebook, bidang lomba yang diikuti. Aku menulis dengan yakin semua data tersebut. Mail menyerahkan biodatanya, kemudian Shid, dan terakhir aku. Mail mulai menyerahkan uang pendaftaran ke mbaknya, kemudian Shid, lalu yang terakhir… “Duitmu endi?” Mail tanya ke aku. Aku mringis. “Duitku kurang, aku ra nggowo meneh…” aku ucapkan itu pelan. Kebetulan yang ada di sebelahku Shid, “Shid nyilih duitmu sikik. Aku kurang ki…” kukeluarkan buntelan uang kertas seribuan sejumlah Rp 5000 itu. Shid bilang, “Lha piye to, duitku kur iki lho…” dia mengeluarkan tiga lembar uang seribuan. Tanya ke Jay-Z pun demikian dia lebih parah, “Aku ra nggowo duit blas.” Duuh!
Masih dalam keadaan mringis dan malu, aku mengkodekan ke Mail bahwa duitku kurang. Dengan malu-malu aku minta ke Mail untuk mbayarin dulu. Second. Well, Mail pun luluh. Akhirnya dia mbayarin juga dengan uang yang rencananya untuk beli kacamata. Malunya bukan main. Mbaknya heran dengan kasak-kusuk barusan, mungkin cewek di depanku juga. Yup, anak SMAN 1 Yogyakarta –She is Yufi. Fiuh! Lega bisa registrasi juga. Aku ngumpulin cerpen itu dengan malu-malu, bilang ke mbaknya kalau cerpenku jelek. Wahaha. Ribet dewe pokoke! Dan Shid dengan yakinnya numpuk amplop berisi cerpen itu. FYI, cerpen ini udah diikuti hampir duapuluhan peserta. Semakin ciut nyaliku untuk menang. Lagi-lagi Shid dengan gayanya bilang, “Wis yakin ae…Urung-urung kok wis pesimis!” Hwaaa… I can’t speak anymore! Yah sudahlah, udah tak kumpul juga.

Kita pun pulang. Mail dan Shid mau ke Mirota dulu, dan Jay-Z… Aku harap dia mau nganterin aku dulu setidaknya sampe di Mirota. Alhamdulillah, dia mau nganterin ampe Mirota. “Tak ter-ke sisan ra ning omahmu?” aku mikir bentar. Iya atau nggak ya???? Aku yakin dia liat tampang melas aku jadi kasihan pengen nganter. Haah… Ya sudah, aku minta dianter aja. Lagian udah jam 16:30 lebih, takut nggak ada RAS ( bus yang lewat jalan depan rumah ) juga toh. Hehe. Third, Jay-Z nganter ampe rumah.
Fourth, nah hari tanggal 21 Februari itu aku dianter ma Ardi. Dianter pulang juga! Hehe.
Subahanallah…!

Minggu sore, 21 Februari 2010.
Aku seneng banged. Luapan kegembiraan ini nggak bisa aku tahan lagi. Smiling face mode ON. Bawaanya senyum terus, dan aku mulai memutar kejadian seminggu sebelum pengumuman ini.

Pagi, 13 Februari 2010. Sebelum berangkat sekolah. Aku baru selesai nulis cerpennya. Padahal sorenya rencana mau dikumpul. Alhasil aku hari itu nyaris telat masuk kelas, padahal peraturan bagi yang telat oleh Bu Lis nggak boleh ngikutin pelajaran. Waduh, nyaris aja!

Inspirasi cerpen aku dapet pas nginget Anggy yang jadi ketua OSIS di kampus. Sekolah kita yang dominan cowok –STM gitu lho- itu kok dia bisa jadi ketua umum OSIS.
Siang sepulang sekolah, aku minta di tungguin nge-print cerpenku coz belum di-print. Pada dongkol karena aku lumayan lama nge-print-nya. Pake ngedit segala lagi! Ma’il muring-muring. Shid berusaha membaca cerpenku yang tak tutup-tutupi. Isin, cerpene elek! Shid ngebeliin aku amplop untuk tempat cerpen lho! Thanks yak. Dan Jay-Z dengan kelemnya nunggu. Belum lagi nunggu Shid foto copy hasil cloning kartu pelajar Ma’il yang diganti nama dan foto dia. FYI, kartu pelajar dia ilang. Sore itu banyak ketawa aku!

Yup, aku rasa itu tadi serangkaian cerita detik-detik pengumuman pemenang lomba cerpen. Intinya, Alhamdulillah aku menang jadi juara pertama! Yippi!
Ada sedikit tips yang bisa diambil ne. Selama kamu percaya diri tips ini berlaku buat kamu, check this out :

Pelajaran pertama, kalau kamu nggak ada temen waktu datang ke seminar, konser, dll maka carilah kenalan yang kira-kira anaknya asyik. Bersikaplah sok kenal dan pasang tampang ramah sekalipun waktu itu kamu lagi nahan perutmu yang mules. Pelajaran ke dua, what friend are for? Yup, teman untuk tempat ngutang dan dimintai bantuan. Kata ibu, ‘Kamu menang ning ra modal, ngutang terus ro kancane.’ Pas ibu bilang gini, ibu ketawa apalagi aku, aku ketawa ngakak. That’s totally right Mom! Pelajaran ke tiga, orang Indonesia tuh bisa saat dia sedang kepepet. Yup, kayak aku. Cerpenku menang, setelah perjuanganku Sabtu pagi nyelesain cerpen sampai nyaris telat di pelajaran Bu Lis. Pelajaran ke empat –ini serius-, Tuhan mendengar apa yang kamu harapkan sekalipun kamu hanya bilang dalam hati. Sekalipun kamu hanya bilang, ‘Aku pengen…’ Trust in Allah that Allah certain give you the best way to get your dream. Allah tahu hanya menunggu. Menunggu kamu berusaha mendapatkannya. Jangan menyerah, , jangan berhenti berusaha. Jika harapan itu ada, maka tuliskan dalam setiap usaha dan doa –ini aku pake juga lho jadi subtitle blogku yang satunya , he-

This is for you my friends. Especially, Shid for your information and amplop, Ma’il for your contribution, Jay-Z for your ride, Ardi for your help to accompany me. Thanks for all, for your support guys!

Akhirnya kawan, kita dapet suntikan dana dari Bu Habibah. Wahaha. Aku nambah nggak modal lagi ne! Ngek!

3 komentar:

Posting Komentar

Waiting your comment, arigatou ne :)

 

©Copyright 2011 LovANJARistiC | TNB