Could I be the right one?

Selasa, 16 Februari 2010 1 komentar



Heran, aku nggak pernah bisa menunjukkan rasa betapa aku mengharapkannya. Aku hanya mampu menuliskan rasa itu pada secarik kertas bekas nasi bungkus yang kubeli saat istirahat tadi. Bodoh!

Aku sadar, aku tak sepadan dengan cewek itu. She was perfect for you. I knew that, but as you knew I’d never been gave up to be the right one. Entah, hanya dia yang membuatku rela membodohkan diri seperti ini. Menangis untuk senyumnya.
The perfect day to be happy, now I see you with smiling face next to me. Dia benar-benar membuatku melting away. Mungkin dia hanya ingin bercanda saat ini, tapi kujadikan itu salah satu hal berkesan untukku. You’ll never know that. Tapi, tidakkah kau tahu ada sepasang mata yang tajam mengawasimu? Di bangku itu, bangku yang biasa kau duduk bersama cewek itu. Is it okay, if I’m with you? Sekalipun aku menyayanginya, aku nggak ingin ada yang salah paham tentang rasa ini. Termasuk cewek itu yang mungkin nggak suka apabila aku dekat dengannya. Ah!
Mungkin dia yang membuatku menjadi lebih manusiawi selama ini. I’ve never felt like this before. So tickled!

‘Mungkin hanya dia indahnya sangat berbeda.. Kuhaus merindukannya…
Kuingin kau tahu isi hatiku…’

Sore yang menyejukkan, dengan sepeda butut aku menelusuri jalanan menuju rumah kostku. Headset telah menancap di kedua daun telinga, mengalunkan syair lagu mellow dari ponselku.
‘Mungkinkah kau merasakan semua yang kupasrahkan kenanglah kasih… Kusuka dirinya mungkin kau sayang… Namun apakah mungkin kau menjadi milikku… Kau pernah menjadi… Menjadi miliknya… Namun salahkah aku bila kupendam rasa ini…’

Entah sejak kapan aku mulai menyukai lagu seperti itu, lagu tanpa dentuman drum atau scream dari sang vocalist. Seiring dengan merdu mellow-nya lagu, matahari pun kembali ke peraduannya. Berganti dengan bulan yang memesonakan cahayanya. Semakin mengingatkanku pada kuasa Tuhan yang begitu indah. Subahanllah…

Untuk sejenak kulupakan sosoknya dari benakku, untuk tetap menjalani rutinitasku. Sepiring tugas dari sekolah siap kunikmati. Selamat makan!

‘Malam sunyi kumimpikanmu… Kulukiskan kita bersama namun slalu aku bertanya, adakah aku dimimpimu? Dihatiku terukir namamu cinta rindu berakhir sendu namun slalu aku bertanya, adakah aku dihatimu? Tlah kunyanyikan alunan-alunan senduku, tlah kubisikan cerita-cerita gelapku, tlah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku tapi mengapa kutakkan bisa sentuh hatimu… Tak bisakah kau sedikit saja dengarkanku…‘


1 komentar:

Posting Komentar

Waiting your comment, arigatou ne :)

 

©Copyright 2011 LovANJARistiC | TNB