Curhat Bodoh!

Kamis, 11 Februari 2010 1 komentar
Siang yang terik masih kucoba tuk lalui. Panasnya hati pun tak menghalangiku untuk tetap survive mengikuti pelajaran, meski aku harus melihat dia bersama cewek itu. Entah, sejak kapan aku terlalu memperhatikan dia, hingga keberadaannya yang dekat dengan cewek itu membuatku jealous. Please, focus! Modalku tak cukup untuk bisa dekat dan akrab dengannya, terlebih untuk bisa memahami hati ke hati. Imposible!
Matematika membuatku harus bertahan di tengah ‘emosi’ ini. “Sabar…” hanya kata itu yang sering kudesiskan. Aku menghela nafas panjang. Heran, mataku tak hentinya tertarik pada dua makhluk beda jenis di meja sebelah. Mereka asyik mengerjakan matematika dengan tawanya yang mengodaku untuk ‘harus’ melihat
kemesraan itu. Aku benci keadaan ini. Aku nggak suka!
Aku - matematika – dia – dan keadaan ini membuatku ingin menangis. Saat yang tidak tepat untuk menangis. Bodoh!
Aku merasa menjadi sampah dalam ruangan ini. Soal matematika semudah ini pun aku kebingungan, sedangkan Mrs. Guru itu hanya memperhatikan pihak-pihak yang smart aja. Nggak terima! Heran lagi, temen sebelahku yang cantik ini nggak henti-hentinya memainkan keypad ponselnya untuk ber-SMS ria dengan boy friend-nya. Tapi, kenapa dia selalu dapet nilai bagus di tiap mata pelajaran???? Tidakkah itu menyebalkan? Aku yang memperhatikan saja belum tentu bisa. Apa emang aku-nya yang bodoh? Ah, nggak! Lagi, cowok-cowok tampan di belakangku sedang membicarakan hal bodoh siang ini. Tak begitu jelas kudengar, hanya gurauan mereka yang sering ditegur Mrs. Guru. Tauklah cowok kalau sudah berkomplot ngomonginnya macem-macem.
Sesekali ku sapukan pandanganku ke luar kelas. Sang raja siang masih menampakkan wajahnya di atas sana. Benar-benar merajai singasana langit siang ini. Burung-burung sesekali hinggap di dahan pohon, mungkin sekedar menyapa sang empunya. Lalu, aku harus fokus lagi pada hitunganku di depan mata. Kalau kupikir-pikir, matematika itu di pelajari sejak awal masuk jenjang pendidikan, tapi kenapa aku sering stuck di subject ini? Ah… hanya kurang latihan saja! Segera kudapati jawaban itu kala kulihat beberapa biji soal belum kukerjakan. Nerd!
Sudah sejam pelajaran, tapi ‘panas’ hati ini nggak juga reda. Belum ada penyejuk yang mampu mendinginkan luapan api asmara ini. Terlebih saat kulihat cewek itu tersenyum manja padanya. Membuatku muak, lemas tak berdaya. Cowok mana yang bakal nolak diberi senyuman macam smile cewek itu. Termasuk dia. Sebal!
Jadi teringat, kejadian tempo hari. Mode dering ponsel temenku belum di silent. Alhasil, saat sibuk-sibuknya ngerjain ulangan tiba-tiba ada panggilan masuk dan ‘Buka hatimu… Bukalah sedikit untukku… Sehingga diriku bisa memilikimu… Betapa sakitnya… Betapa perihnya hatiku… Selalu dirimu tak menganggapku ada…’ sebuah mp3 mengalun dari ponselnya. Yup, kiranya lagu itu begitu ‘dalam’ kurasa. Apa dia tahu bahwa aku sangat menyayanginya????

Waktu akan terus beputar,
Biarlah rasa ini kan tetap sama hingga kutemukan yang indah untukku,
Mungkin kamu,
Dia,
Atau
No one,
Yang pasti, Aku-sayang-kamu...
Tidak-kah kau tahu itu????

1 komentar:

  • You-Know-Who chan mengatakan...

    Aku dedikasikan cerpen ini buat yang cintanya belum kesampaian. *hehe*
    Jangan menyerah untuk tetap percaya bahwa cinta itu ada untukmu.
    Tuhan tahu, hanya menunggu. Menunggu saat yang tepat untuk titipkan dia padamu. *hehe*

Posting Komentar

Waiting your comment, arigatou ne :)

 

©Copyright 2011 LovANJARistiC | TNB