Kecolongan

Selasa, 13 Maret 2012 0 komentar
Hai readers, ini cerita yang aku janjikan dari posting sebelumnya. Tentang betapa aku sangat kecolongan, nyesek banget. Oke, berikut ini ceritanya kenapa aku merasa kecolongan dan nggak terima.
Gini, ini cerita aku dengan kekasihku ( gak mau bilang 'mantan' karena aku emang gak ingin punya 'mantan', karena berharap yang jadi 'pertama' itulah yang 'terakhir' tapi ternyata gagal ). Dia itu orangnya baik, perhatian, agamanya oke tapi sangat protektif ( bagi dia itulah yang dimaknai dengan cinta ). Dua tahun lebih dua bulan aku bersama dia. Mulai dari awal yang masih malu-malu untuk terbuka ( curhat ) sampai yang cerita blak-blakan tentang keluarga, teman, pelajaran, agama, dan banyak hal. Aku merasakan cukup manfaat bersama dia. Pokoknya yang indah-indah itu di satu setengah tahun pertama deh. Trus gimana dengan setengah tahun berikutnya? Nah, setengah tahun berikutnya ( terakhir ) aku mulai merasa dia tu nggak nganggep aku ( kayak lagu gitu deh, 'Sebagai kekasih yang tak dianggap aku hanya bisa mencoba bertahan dan mengalah..' ). Ya, aku merasa dia itu 'MENGESAMPINGKAN', 'MENGAMPANGKAN', atau 'MENYEPELEKAN' aku. Gak inget betul sih kapan aja dia berlaku gitu, yang pasti ada beberapa yang masih aku inget yang sepertinya tidak pernah dia tahu.

Waktu itu pas masa-masanya ujian masuk perguruan tinggi, SNMPTN. Aku ikut SNMPTN karena sedikit khawatir kalau-kalau PBU ku ditolak aku nggak bisa kuliah, jadinya aku ambil SNMPTN. Tapi, Alhamdulillah PBU ku lolos beberapa hari sebelum SNMPTN berlangsung. Hari itu SNMPTN berlangsung, dia ngasih semangat ke aku lewat SMS. Aku tetap tenang karena aku sudah jelas di terima lewat PBU. Ketika SNMPTN di umumkan ternyata aku nggak lolos, sedikit kecewa sih tapi tetap bersyukur karena itu berarti rejeki dan jalanku ya lewat PBU itu. Dari pulang tes SNMPTN sampe pengumumannya, kita nggak membicarakan tentang tes itu. Kita SMS diluar topik ujian itu, sampai pada akhirnya dia minta ijin untuk SMS tanya ke temen-temenku yang ikut SNMPTN. Kurang lebih dia sms, "SMS nya dilanjut nanti lagi. Aku mau tanya anak-anak yang ikut SNMPTN lolos apa nggak?" Ya, dia bilang gitu. Dia mengakhiri SMS ku dengan alasan untuk tanya hasil tes teman-teman yang lain. Aku sebenernya gak apa-apa, tapi yang bikin aku merasa dogkol adalah karena dia nggak nganggep aku. Aku yang jelas-jelas kekasih nya, malah nggak ditanya gimana hasil tes nya. Eh, giliran temen aja ditanyain. Rasanya gimana gitu.. bete banget, sedikit emosi, tapi dia cuma bisa jawab, "Ya aku pikir kan kamu udah diterima lewat PBU, jadi aku gak perlu tanya." terus minta maaf deh dia. Tauk nggak, hey.. yang aku inginkan itu bentuk perhatian dia padaku, seberapa nggak pentingnya aku, aku cuma ingin dia lebih menganggapku.

Kasus lain, ini waktu bikin foto buku kenangan. Tepat setelah wisuda, dia malah ngatain aku GENDUT dengan pakaian ku yang sederhana itu. Bukan ngatain sih, lebih tepatnya memandangku dengan mata sinis serasa bilang 'KAMU GENDUT BANGET' sambil berdecak "ckck" dia sok banget. Nggak tauk, hari itu aku bener-bener merasa ingin menyerah. Aku sudah biasa dikatain gendut, atau apalah. Tapi mbok ya jangan saat bareng temen-temen. Dan selama foto-foto bersama teman-teman itu aku ngajakin dia foto bareng berdua, tapi dia nya malah ngelak. Pada akhirnya kita berdua salah paham. Dia bilang, dia mau tapi nyatanya pas aku ngajakin dia kelihatan mengelak. Giliran aku udah nggak mood, dia ngajakin. Pokoknya gitulah, sampai akhirnya aku malah ngelihat dia foto-fotoin tu cewek ( orang yang bikin aku cemburu #1 ) ditambah aku juga lihat ada foto dia bareng ma tu cewek. Aku ngerasa hari itu bener-bener mau menyerah. Apa dia nggak ngerti ya dari kejauhan aku cemburu banget ngelihat dia.

Ada kasus lagi, waktu itu praktek atau apa lupa yang pasti kita pulang agak sore. Seharusnya ( ada baiknya ) kalau kekasih tu sama-sama sekelas mbok ya diajak bareng. Eh lha ini dia malah mau nebeng ma temen lain. Kondisi waktu itu motor yang dibawa dia ke sekolah dibawa pulang ibunya karena ada acara temu ortu ( kalo gak salah ), jadi dia berniat nebeng & helm pun dibawa dia. Nah aku cuma ditanya, "Ntar pulang bareng gak?" Ya aku jawab aja, "Nggak.." aku cuma pengen becanda liat gimana reaksi dia dengan kata 'Nggak' ku itu. Kuharap dia lebih ngeh yang kumaksud nggak tu karena aku ingin bareng dia tanpa dia tanya. Aku pengen dia bilang, "Kita pulang bareng ya!" bukan "Ntar pulang bareng ato nggak?" Ya, jadi salah paham gitu. Dia marah.

Semenjak lulus kuliah dia sudah dua kali ngerjain aku, lucu sih tapi aku merasa dicurangin dengan adanya hal kayak gitu. Dia kerja dan aku kuliah, itu kayaknya membuat dia nggak terima. Mungkin ada rasa dalam diri dia ngerasa bahwa sebenarnya aku nggak pantas untuk kuliah karena aku nggak pinter. Ya, jadi deh aku mulai merasa dia semakin mencari-cari keburukanku. Aku sudah buruk, eh dicari-cari lagi keburukanku. Sampai akhirnya dia itu ngambek karena aku sibuk ospek, dll. Sumpah ya, andai dia tahu betapa ribetnya masa-masa ospek waktu itu. Aku kuliah, kamu kerja, aku ngerjain tugas ospek, kamu nyantai, nggak ada waktu yang match deh. Nah, dari kerancuan itulah aku punya ide dan meminta dia untuk membuat blog atau semacamnya. Aku pengen saat aku sibuk belajar atau kuliah, dia nggak ada kerjaan ( libur atau gimana ), aku pengen dia nulis di blog tentang pengalaman dia, keseharian, dll. Dengan begitu kita bisa saling baca blog masing-masing. Seru kan?! Tapi apa? saran ku itu cuma dianggap angin lalu. Aku belum denger jawaban pasti dari dia tentang requestku itu.

Oh ya, waktu masih sekolah dia pernah mau bikin web bareng cewek itu ( orang yang bikin aku cemburu #1 ). Posisinya emang belum deket sih, tapi udah ada rasa. Aku cemburu banget kalau dia deket atau sampe kerjasama ma tu cewek. Bawaannya emosi aja. Oke, dari kejadian tersebut ( dia yang berencana kerjasama bikin web ma tu cewek  ) aku jadi dapet ide dan punya angan-angan bikin web dengan label kita. Dari yang awalnya aku cuma bilang, "Aku pengen deh punya web.." trus "Web yang bagus gimana sih, bikin yukk.." sampai "Hosting yang bagus dimana?". Semua itu aku ucapkan berharap dia tu punya ide untuk mensupport dan mau kerjasama dalam tim membangun web tersebut. Tapi nyatanya, dia cuma bilang "Aku dukung kok kalo kamu bikin web.." Yaa Alloh, aku nggak cuma butuh kata-kata aja, tapi aku pengen minta kamu bantuin aku, kerja bareng. Sempet terlintas bikin nama web yang berhubungan dengan nama kita berdua. Aku udah minta saran dari dia, tapi dia nggak ngasih. Aku juga tanya hosting yang bagus dimana, juga nggak dia bantu kasih jawaban. Aku heran deh kenapa dia begitu..
Nah, beda lagi ni sikap dia ke Si cewek ( orang yang bikin aku cemburu #2 ) yang minta dicariin spek laptop yang bagus kayak apa. Eh, dia rajin banget nyariin, saling wall - comment. Aku udah protes, tapi tetep aja aku ngalah karena aku percaya dia cuma mau bantu. Ada lagi, sekarang si cewek ( orang yang bikin aku cemburu #1 ) minta bantuan karena mau interview kerja/gimana gitu. Tu cewek SMS an ma dia saat aku SMS an pula ma dia. Dia lebih mendahulukan tu cewek, dan waktu aku protes ke tu cewek eh dia nya nggak ngerasa dan nggak belain aku kalau aku cemburu. Oke, aku percaya dia cuma pengen bantu. Tapi pertanyaan aku sekarang, kenapa kamu nggak bisa bergitu denganku? Tidak bisakan kamu tulus padaku dengan dasar MEMBANTU dan BEKERJASAMA ? Ya, kejadian itu menjadi daftar aku digampangkan, diabaikan oleh dia yang jelas-jelas kekasihku.

Dan percaya atau tidak, setelah kita berakhir. Aku mengetahui dia bekerjasama dalam project web blog bersama tu cewek ( orang yang bikin aku cemburu #2 ). Ya, hal yang aku inginkan sejak dulu saat bersamamnya adalah bekerja dalam tim bersamanya. Persis sekali seperti apa yang dia lakukan bersama cewek ( orang yang bikin aku cemburu #1 #2 ) itu sekarang. Membuat web.

AKU SAKIT HATI BANGET, MERASA TIDAK DIANGGAP, DAN PERLAHAN AKU PAHAM BAHWA DIA MALU BEKERJASAMA DENGANKU KARENA AKU NGGAK SEPINTAR CEWEK-CEWEK ITU ( orang yang bikin aku cemburu #1 #2 ) DAN TIDAK SEKAYA SEPERTI MEREKA YANG BISA MEMBERIKAN MODAL PADANYA. TERNYATA KAMU SEPERTI ITU.

IDE UNTUK KERJASAMA DALAM TIM WEB ITU ADALAH YANG AKU INGINKAN BERSAMAMU. ITU REQUESTKU YANG TERAKHIR SEBELUM PADA AKHIRNYA KITA BENAR-BENAR BERPISAH. DAN SEKARANG, SALAH SATU TIM WEB ITU TERNYATA BUKAN AKU TAPI CEWEK ITU.

AKU KECOLONGAN, MERASA DICURANGI, DAN SAKIT HATI.

"Aku sadar, aku ( mungkin ) tak pernah bisa menjadi wanita seperti apa yang kamu inginkan. Setidaknya sampai saat ini. Aku nggak tahu jika kelak aku menempukan cinta yang baru, yang akan lebih baik menjagaku, membimbingku, dan mencintaiku dengan tulus - bukan hanya mengaturku dan selalu terikat pada keinginan pribadi semata. Aku ingin berubah tapi bukan karena mu, dan asal kamu tahu kelak aku akan berubah menjadi lebih baik untuk suamiku dan Tuhan ku. Silakan kamu cari wanita sholehah sesempurna apa yang kau inginkan, Tuhan nggak pernah membatasi jodohmu itu padaku. Asal kamu tahu, cinta tak selamanya berada pada apa yang kau inginkan tapi apa yang Allah takdirkan. Apa kamu perlu alasan kenapa aku tulis semua ini? Jika iya, itu karena aku cemburu. Selamat ya !"

Yaa Allah, maafin aku ya.. kuserahkan semuanya padamu termasuk jodoh, rejeki, maut, dan segala yang telah Engkau tetapkan. Aku akan berusaha menjadikan segala sesuatunya adalah keputusan yang terbaik, setidaknya cara lain untuk aku lebih menghargai waktu, masa muda, dan masa depanku.

Oh ya, dia pernah bales SMS ku kalau dia bakal nikah mungkin sebelum aku lulus kuliah, entahlah pokoknya kemungkinan besar umur 23 seperti apa yang dia inginkan. Membaca SMS itu, bener-bener menyakitkan. Aku nggak ingin lagi berharap ke dia, tapi selalu saja janji-janji yang pernah kita rencanakan bersama membayangi langkahku dalam proses tidak mengharapmu lagi.

Bagi single ladies yang serius pengen segera nikah dan tertarik dengan apa yang aku ceirtakan, bisa hubungi aku, ntar aku kenalkan ke dia. #PROMO

0 komentar:

Posting Komentar

Waiting your comment, arigatou ne :)

 

©Copyright 2011 LovANJARistiC | TNB